Sabtu, 12 Juni 2010

facebook vs millatfacebook : sebuah catatan pinggir

Sejak serangan Yahudi Zionis (saya tidak sudi menyebut mereka Israel karena Israel adalah nama lain Nabi Ya'qub 'alayhissalam) ke kapal bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza yang bernama Mavi Marmara, muncul (kembali) seruan untuk memboikot produk-produk perusahaan-perusahaan yang (ditengarai) mendanai militer Zionis, termasuk di antaranya facebook yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg, seorang Yahudi tulen.

Lalu muncullah nama millatfacebook, sebuah situs "tandingan" facebook khusus muslim yang dibuat oleh beberapa pemuda muslim Pakistan. Lantas gencar bermunculan seruan untuk "hijrah" dari facebook (fb) ke millatfacebook (mfb). Saya pribadi termasuk yang sudah membuat akun di mfb, tetapi tanpa menghapus akun di fb, karena niat saya sekadar memperluas jaringan silaturahim dengan umat Islam sedunia (karena alasan itu pula saya membuat akun di beberapa situs jejaring sosial khusus muslim, baik lokal maupun global).

Yang membuat situasi semakin "ramai" adalah tersiarnya kabar (termasuk oleh admin mfb sendiri) bahwa situs mfb atau yang berkaitan dengannya di-hack oleh orang-orang fb yang bersekongkol dengan orang-orang Yahoo! (kedua perusahaan ini memang bekerjasama), ditambah lagi dengan timbulnya keraguan bahwa mfb benar-benar dibuat oleh pemuda muslim Pakistan (walaupun yang terakhir ini sudah diklarifikasi oleh admin mfb, antara lain bisa dibaca di sini).

Masalah Kualitas

Jauh sebelum saya mengenal mfb, saya sudah lebih dulu membuat akun di situs jejaring sosial muslim yang bernama madina.com, dan sempat "agak aktif" di dalamnya untuk beberapa waktu. Sayangnya, mungkin karena tidak ada peristiwa pemicu seperti insiden Mavi Marmara, situs ini kurang populer di kalangan umat Islam dunia, walaupun dari dulu sudah dipromosikan oleh adminnya lewat facebook.

Lalu setelah mfb, beberapa saudara seiman memperkenalkan situs-situs jejaring sosial muslim lainnya, seperti Muslims Book (internasional), Ikhwahfillah dan RuangMuslim.com (lokal). Maka sayapun membuat akun di masing-masing situs, kembali dengan niat yang tadi, menjalin silaturahim.

Memang pada kenyataannya saya jauh lebih aktif di fb, selain karena repot mengecek banyak akun sekaligus (makanya saya hapus akun saya di friendster mengikuti jejak teman saya Wahyu), juga karena masalah klasik lainnya, yaitu user friendliness atau istilah resminya di wikipedia: usability (thanks to Wahyu, again).

Jujur saja, masalah madina.com dan mfb pada dasarnya sama: interface yang kalah user friendly dibanding fb, waktu loading yang lama, dan tidak bisa diakses dari HP. Sedangkan yang lokal sebenarnya lebih unggul dalam hal kecepatan akses (khusus RuangMuslim saya anggap cukup user friendly, sedangkan Ikhwahfillah unggul dalam hal tampilan yang lebih "Islami"). Tapi ya itu, lokal, alias bahasa pengantarnya cuma bahasa Indonesia (dan tidak bisa diakses lewat HP juga), walaupun itu tidak jadi masalah buat saya yang 99% teman saya berbahasa Indonesia...

Buat saya, kurang berhasilnya seruan boikot produk perusahaan pro-Zionis juga berasal dari masalah yang sama, yaitu kekurangmampuan para pengusaha muslim untuk menghasilkan dan memasarkan produk-produk yang mampu bersaing secara kualitas maupun kuantitas. Seharusnya penindasan Zionis terhadap muslimin Palestina menjadi motivasi bagi umat Islam untuk merebut kekuasaan ekonomi dari tangan Barat, tentunya sesuai syari'at Islam.

Euforia

Bagi saya, permasalahan sebenarnya adalah seperti yang sudah-sudah, yaitu bahwa kaum muslimin melakukan sesuatu hanya berdasarkan euforia sesaat, tanpa dasar yang benar-benar kuat sesuai syari'at Islam itu sendiri. Buktinya, saat tulisan ini dibuat, saya lihat seruan dan ajakan untuk "hijrah" ke mfb mulai meredup (walaupun masih ada yang gigih berusaha), perlahan-lahan terbenam oleh berita kasus video porno mirip artis, dan tentu saja, Piala Dunia... Kebanyakan tindakan tersebut hanya bersifat reaktif terhadap suatu peristiwa, bahkan hanya berdasarkan isu yang tidak jelas kebenarannya.

Kenapa ini yang jadi masalah? Karena kita harus ingat bahwa sesungguhnya setiap perkataan dan perbuatan kita berikut alasannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak. Bayangkan, bagaimana jika kita ditanya, "Kenapa berbuat begini?" lalu kita jawab "Karena mereka begitu," lalu ditanya lagi, "Dari mana kamu tahu mereka begitu? Apa buktinya?" lantas tidak bisa kita jawab, celakalah kita!

Maka ketika kita akan mengambil sikap, kita harus benar-benar yakin dasar sikap kita adalah benar, antara lain dengan melakukan tabayyun (silakan baca entri blog saya sebelum ini), agar kita tidak malah menyusahkan diri sendiri apalagi saudara kita sesama muslim.

Lebih-lebih lagi ketika saya menemukan bahwa sebagian saudara kita yang mengajak "hijrah" berencana untuk menyebarkan virus di fb. Saya tidak tahu efek virusnya seperti apa, tetapi sadarkah mereka atas mudharat yang mungkin akan mereka timpakan pada saudara-saudara mereka pengguna fb, terutama yang aktif berda'wah atau mencari ilmu di dalamnya? Apakah mereka siap mempertanggungjawabkannya?

Karena itu saya lebih menghargai pendapat sebagian muslim pengguna fb yang menyarankan agar tidak usah menghapus akun fb, tetapi justru semakin gencar memenuhi fb dengan syi'ar Islam. Termasuk di antara mereka adalah admin madina.com, yang "mencanangkan" tanggal 20 Mei 2010 kemarin sebagai "Everybody Introduce Prophet Mohammed Day", antitesis dari "Everybody Draw Mohammed Day".

(Mengenai event kontroversial itu, banyak orang Amerika sendiri, baik muslim maupun bukan, yang menganggapnya tindakan bodoh, sebagian di antara komentar mereka bisa dibaca di sini.)

So?

Menurut saya, bebas-bebas saja mau membuat akun di situs jejaring sosial manapun, yang penting niatnya. Gratisan ini koq. Kecuali situs yang adminnya
(bukan penggunanya) terang-terangan membawa misi permusuhan atau indoktrinasi atau hal-hal berbau maksiat dsb, ya janganlah membuat akun di situ.

Yang mungkin perlu ditekankan di sini adalah kehati-hatian dalam menggunakan situs jejaring sosial, terutama masalah privasi. Banyak orang Amerika sendiri yang mengancam keluar dari fb karena mudahnya data pribadi di fb bocor ke pihak lain. Karena itu pula mfb menjanjikan privacy setting yang lebih ketat bagi para user-nya. Gampangnya sih, jangan memasukkan info yang sifatnya pribadi ke dalam akun, kecuali yang memang kita anggap boleh diketahui orang lain yang tidak kita kenal (sesuai pedoman Islam tentunya).

Lagipula, kalaupun tidak punya akun di situs jejaring sosial manapun, tidak masalah. Toh masih banyak cara berkomunikasi lain di internet, belum lagi lewat HP dsb. Justru dengan memiliki akun di situs jejaring sosial seperti fb, muncul ancaman pemborosan waktu dan efek "kecanduan" alias ketergantungan terhadapnya. Sudah terlalu banyak contoh ketergantungan pada teknologi komunikasi yang berdampak luar biasa negatif di seluruh dunia.

(Soal ini, saya teringat satu episode kuis Super Family yang salah satu pertanyaannya kira-kira, "Benda apa yang orang tidak bisa hidup tanpanya?" Ternyata hasil survey tertinggi adalah ponsel! mengalahkan udara dan air yang ada di peringkat 4 dan 5...)

Begitulah, sebelum saya melantur terlalu jauh... Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wallahu A'lam

3 komentar:

  1. Assalammu'alaikum
    Tok tok tok....
    ngiring bingah....

    BalasHapus
  2. wa'alaikumussalam

    ngiring bingah naon Fer?

    BalasHapus
  3. The latest Facebook news is that the hugely popular social networking site would shut down on 15 March 2011. You can join www.millatfacebook.com (MFB) Highly Privacy protected but has all the FEATURES offered by FB or any other social network and much more like Free LIVE Tv, Recipes, Public Chat rooms, Schools, Multimedia, Live Kaaba View, e.t.c

    BalasHapus